Orang bijak berkata
- Kamu adalah apa yang kamu pikirkan-
Jadi saya rasa
penting memimkirkan dan membangun pencitraan diri, terutama pencitraan kepada
diri sendiri. Sebenarnya kamu sudah menjadi dan mau menjadi orang seperti apa.
Mulailah saya
berpikir, sejak saya punya akun twitter. Apa yang mau saya isi di bio saya?.
Ah, Ternyata itu lah gunanya twitter. Membuat saya berpikir pencitraan apa yang
mau saya bangun untuk diri saya, hahaha.
Saya runtut sejak
terjdinya konsepsi dalam rahim Mama. Ya, sejak saat itu saya menjadi seorang
anak. Saya sangat bersyukur dilahirkan
dari hasil konsepsi pasangan Harum (Hariyanto dan Rumiyati). Saya berharap
pencitraan ini membuat saya selalu ingat untuk berbakti dan mencintai orang
tua. Selamanya saya adalah anak Mama dan Papa.
Setelah saya
dilahirkan, saya diadzani, dan entah kapan pertama kali saya mengucapkan
kalimat syahadat. Saya sudah menjadi muslim sepanjang ingatan masa lalu saya.
Dan akan terus menjadi muslim sepanjang ingatan saya berkembang.
Saya lahir tidak
bisa apa-apa. Hingga sekarang bisa seperti ini, tentu karena proses belajar.
Karenanya saya menyebut diri saya pelajar. Meski nanti saya tidak lagi di
sekolah formal, selamanya saya akan berusaha selalu ingat dan membangun
pencitraan ini. Student of the World.
As I learn I know how to read. Dalam ayat
pertama Al Quran yang diturunkan Allah swt, terdapat perintah bacalah!. Saya
percaya buku adalah jendela dunia, bahasa adalah kunci dari jendela itu dan
yang kita perlu lakukan untuk melihat dunia dari balik jendela adalah membaca.
Mengingat pentingnya membaca saya tetapkan pencitraan sebagai reader. Kebetulan saya suka membaca, apa saja
dan harusnya terus suka membaca.
Selama penjelajahan
dalam dunia membaca, bertemulah saya dengan Harry Potter. Judul ini bukan
cerita berseri pertama ataupun terakhir
yang saya sukai dan ikuti. Meski begitu,
Harry Potter sukses membawa saya masuk ke dunia sihir, dan bertemu teman-teman
lain yang sudah lebih dulu menjadi wizard.
Jadilah saya seorang wizard. I'm a half blood.
You don't have to be a child to like Harry Potter. Menurut saya, Harry
Potter lebih dari sekedar cerita anak-anak.
Perjalanan hidup
saya berlanjut ke masa remaja yang penuh ke labilan. Bertemulah saya dengan
Kpop Idol dalam budaya musik pop Korea Selatan. Sampai saat ini saya adalah
Sone (fans SNSD) dan Shawol (fans SHINee). Menjadi fangirl bukannya tanpa
manfaat, bagi saya fangirling bisa jadi sarana mengusir stress
paling mudah dan murah. Dari pada saya galau tiap hari. So, I'm still a fangirl and seem that I will always be. This is my
favorite drama quotes about fans: The precise advantage of being fan is
that passion led you to rapid
succes as well.
Berbekal kehidupan
saya sebagai reader, wizard dan fangirl, muncullah juga keinginan untuk
menghasilkan tulisan sebagus tulisan yang pernah saya baca. Menginspirasi dan
menghibur banyak orang hanya dengan
kata. Sejak saya punya tempat menulis, yaitu blog ini, saya ikrarkan
diri menjadi writer. Sekarang saya masih
jauh dari menjadi penulis yang baik. Masih berusaha keras kejar target yang
hanya 4 tulisan sebulan. Tapi saya sudah ada di jalan yang tepat dan saya
senang melalui jalan itu. Karena menulis itu diskusi, menulis itu berdebat,
menulis itu curhat, menulis itu meninggalkan sebuah jejak.
Pencitraan terbaru
yang saya bangun adalah traveller. Saya menulis banyak tentang itu di tulisan
saya Macak Traveller. Harapan saya
dengan pencitraan ini, saya harus nggak takut lagi jalan-jalan. Ya, saya
percaya bumi yang luas ini ada untuk dikunjungi, perbedaan ada untuk
ditoleransi, traveller ada untuk berbagi.
Sejauh ini, inilah
saya dan pencitraannya. Saya masih menunggu pencitraan apa lagi yang bisa saya
bangun.
Silahkan berbagi
pencitraan teman-teman :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar