Jumat, 31 Januari 2014

Sepotong Cinta Monyet

Sekar masuk kelas dengan agak lunglai. Matanya sedikit sembab. Aku sudah tahu sedikit ini masalah apa. Dia akhirnya putus dengan pacarnya. Padahal ini rekor bagi Sekar dalam menjalin hubungan. Yah, 1 tahun itu yang terlama. Aku sungguh menyayangkan, meskipun aku tahu ini pasti terjadi sejak awal mereka pacaran. Bukannya aku mendoakan yang tidak baik, tapi waktu itu kita masih kelas 2 SMP. Apa yang harusnya aku bayangkan akan terjadi di ujung percintaan anak SMP? Menikah? Masih terlalu jauh. Kecuali aku di lingkungan desa yang menikahkan anaknya setamat SD.

"Hei, Sekar, puk..puk.. Senyum dikit dong.. Ini kan pelajaran olahraga. Ngelihatin Pak Putra yang keren aja yuk", aku berusaha sedikit menghibur dengan tidak bermutu. Sekar tersenyum, hambar. Aku bisa merasakan aura abu-abu bergaris yang dipancarkan Sekar, dan rasanya aku bisa tersedot.

Senin, 27 Januari 2014

Kontrakan Terk*t*k part 1

Pengalaman pertama tinggal tanpa orang tua
menyemai pengalaman manis dan pahit yang kaya
Berbuah butir-butir persahabatan yang ranum
Berbekas kenangan yang mengundang senyum
Tidak ingin kulupakan setiap detailnya
Kutuliskan untuk mempererat 'kita'

---------

Siapa 'kita'?
kita adalah sekolompok orang yg disatukan takdir, bernaung di basecamp jln rambutan no 10 patrang, dan secara ambisius menamakan diri seagai KEPO (kreatif, energik, pede,  oenik)
Siapa saja KEPO? Inilah KEPO dari kacamata ku

Selasa, 21 Januari 2014

Harry Potter Quizzz

Salah satu grup penyihir HPFI (Harry Potter Freak Indonesia) akun twitter @HPFIndonesia sedang ulang tahun. Mereka lagi bagi-bagi hadiah lewat beberapa kuis. Seingtku beberapa tahun lalu aku pernah dapat hadiah dari grup ini. Sebuah mug berlogo ThreeBroomstick. Minum susu jadi berasa butterbear :p
Coba peruntungan di tahun ini, aku ikut 3 lomba. Crossword alias teka-teki silang. Wordsearch alias nyari-nyari kata. Terakhir Fanfiction. 2 lomba pertama sudah aku ikutin dengan kemungkinan menang kecil karena yg pertama kecepetan dan yang kedua telat. Dari pada nggak berguna, aku bagi disini saja. Siapa tahu ada Potter Freak yang pingin menjajal pengetahuan dan kejeliannya
Selamat Bermain ! :D

Senin, 20 Januari 2014

Macak Traveller

WARNING : Jalan-jalan menyebabkan ketagihan

Belakangan ini, semakin banyak orang yang mengaku traveller (termasuk aku), nulis tentang traveling di blog (aku juga) bahkan menerbitkan buku-buku traveling (bukan aku). Ya bagus sih, semakin banyak orang Indonesia yang suka jalan-jalan. Karena kalau Indonesia yg seluas, sebagus dan seaneh ini dibiarkan saja, eman banget..

Menjadi / mengaku traveller sekarang jadi semacam tren. Seperti tren jadi pendaki sejak 5 cm dan tren hijabers sejak munculnya hijab modis. Kalau tren traveller sejak kapan? Menekethehehehehe...

Kalau aku pribadi, sejak baca buku. The Naked Traveller adalah buku pertama yg membuat ku pingin banget jalan-jalan. Mengenalkan gagasan melakukan backpacking, menabung keberanian, menghadapi  ketidakpastian, menertawakan ketidaknyamanan, melipatgandakan keindahan, dan memaknai perjalanan. Tapi semua masih berbentuk gagasan. Penyebabnya adalah rekan. Aku belum ketemu pengikut Trinity yang lain. Seberani-beraninya aku gara-gara Trinity, masih lah takut kalau seorang diri. Apalagi dulu aku nggak berpengalaman, minimal ada 1 teman sealiran. Lalu aku temukan rekan itu di Solo. Sebenernya dari Jember juga sih, dia adalah Artha. Thanks to Artha yang sudah jadi semacam korek yang menyulut bom gagasan yg menumpuk. Artha memang bukan pembaca Naked Traveller, dan juga nggak sekaliber Trinity, tapi virus travelling sudah menginfeksinya dan aku jelas ketularan. Meski begitu dia nggak pernah ngaku-ngaku traveller.
Kalau dulu aku cuma baca pengalamannya orang lain, (Trinity ), sekarang aku punya pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman sendiri , bercerita dan menulis. Pengalaman adalah guru terbaik, bener banget !!

----------

Titik start menyukai jalan-jalan pasti berbeda tiap orang. Mulai dari yg dalem sampai yang dangkal. Ada yg ingin mencari jati diri, mendekatkan diri dengan Pencipta, melipur lara, menjelajah dunia, mencari tantangan, mengisi waktu luang, seneng - seneng aja, ikut-ikutan, biar bisa pamer dll. Tapi siapa sih yang nggak suka jalan-jalan? Kalau ditanya semua juga mau, apalagi dibayarin. Lantas kenapa nggak semua orang jadi traveller? Di situ lah menurutku bedanya traveller dan bukan. Pengorbananannya untuk travelling.

Minggu, 19 Januari 2014

Repost : Berbaik Sangka Pada Angkot

Sudah lama nggak update blog di bulan ini. Berhubung kreativitas lagi mandeg, aku repost dulu sebuah note dari facebook, buat kejar setoran 4 tulisan sebulan..


November 23, 2012
Sekitar pertengahan november 2012, aku dan teman-teman seangkatan sampai di Surabaya untuk praktek di RS Soetomo selama 1 bulan. Dari cerita kakak kelas kita, praktek di Surabaya itu selain enak prakteknya juga enak jalan-jalanya. Maklumlah, kita dari kota kecil Jember. Nggak ada tempat hiburan rakyat, mall, waktu itu juga nggak ada bioskop. Maka kita putuskan jalan-jalan keliling Surabaya. Ada jeda 2 hari dari jarak kedatangan kita sampai mulai praktek. Lalu kita bingung mau jalan kemana dan bagaimana 

Biasanya di Jember kemana-mana naik motor, meskipun cuma ke indomaret. Berhubung disini nggak ada yang bawa motor, maka aku pastikan kita jalan-jalan naik kaki, angkot (lin) dan taxi kalau nggak ada jalurnya lin.

Lalau, beberapa statement yg meragukan kredibilitas lin, muncul : 

'bahaya awas copet, atau gendam'
'kalau disasarkan sama sopirnya gimana
'nggak tau naik lin apa

statement melawan taxi : 
'taxinya nggak pake argo
'kalau nggak tahu jalan di mbulet-mbuletkan jalannya supaya bayarnya mahal '

Jumat, 03 Januari 2014

Even the most Failed Trip Never Gone Bad

Jalan-jalan saya kali ini termasuk kategori 'the most failed trip', kenapa? Karena perjalanan ini jelas akan batal kalau aku nggak booking sewa mobil.

Rencana jalan-jalan dimulai dg 9 orang sahabat -sebut saja KEPO-, beberapa bulan yang lalu. Ide ini muncul karena perasaan bersalah sebagai orang jawa timur yang belum pernah menginjakkan kaki di bromo hehe. Jumlah peserta terus berkurang karena masalah ijin dan kesibukan lain. Tinggallah 5 orang KEPO dlm formasi saat deal booking mobil dibuat. Melengkapi formasi dengan beberapa teman dan saudara, target 7 orang supaya murah, kelihatannya mudah dicapai.
Tapi ternyata nggak segampang itu ngajak orang jalan.  Formasi teman dan saudara ternyata batal, mulailah aku nyari temannya teman, saudaranya teman, temannya temanny teman. Siapa saja. Ada sekitar 10 kali ditolak dan 5 kali PHP. Entah alasannya beneran atau karena males aja. Hitung - hitung ini latihan ditolak, latihan gagal, latihan kecewa. Wiih, daleeeem..
Salah satu alasan yg membuat aku mikir-mikir adalah ada temen yang ga mau karena malu, karena cuma kenal aku aja di rombongan. Nggak kenal ya kenalan, pikirku. Sebagai pembaca setia Trinity yang  punya prinsip cari teman waktu jalan, aku ga faham. Aku pernah ikut temenku jalan-jalan, dan aku nggak terlalu kenal temen-temen lainnya. Memang agak awkward, tapi trip nya tetep seru dan aku nggak malu. Apa jangan-jangan aku yang nggak tahu malu? confused

Formasi fix : aku, adik (dea), deasy, riza, monita, rina, imvita, Meli (tapi berangkat bareng keluarganya)

Then, i feel like the world against me. Rina batal H-3, Monita batal H-1, Riza batal H-6 jam, Imvita batal H-4 jam. Streesss. Sampai waktu itu aku takut lihat sms, takut sms itu bilang-satu-satunya KEPO yg masih bertahan yaitu Deasy juga batal.
Alasan nggak ada yang salah, itu bener. Life is complicated, so true. Berusaha ngumpulin semangat yang kececeran, sambil bersyukur karena sehat, ada waktu, ada uang, dan ada ijin. Sampai aku dan Deasy sudah ada di mobil yg mengantar kami ke bromo, aku baru bilang ke Deasy bahwa trip ini Cuma ber 3 T_T
bocah ilang