Pengalaman pertama
tinggal tanpa orang tua
menyemai pengalaman manis dan pahit yang kaya
Berbuah butir-butir persahabatan yang ranum
Berbekas kenangan yang mengundang senyum
Tidak ingin kulupakan setiap detailnya
Kutuliskan untuk
mempererat 'kita'
---------
Siapa
'kita'?
kita adalah sekolompok orang yg disatukan takdir, bernaung di basecamp jln
rambutan no 10 patrang, dan secara ambisius menamakan diri seagai KEPO
(kreatif, energik, pede,
oenik)
Siapa saja KEPO? Inilah KEPO dari kacamata ku
Penghuni Kamar 1 :
- Rosa : Saya sendiri, yg paling OK sekontrakan hahaha
- Monita : My older sister
- Rina : My little sister
Penghuni Kamar 2 :
- Meli : Our kid leader
- Tiwi : Mahasiswa bidan ideal, mungkin sekarang sudah jadi bidan idaman
Penghuni Kamar 3 :
- Riza : Protagonis sinetron yg jadi nyata
- Printa : Invisbly kind and reliable
Penghuni Kamar 4 :
- Ovi : Penyabar dan cinta damai
- Anik : Maknae yg belum dewasa
Pengunjung Setia :
- Tri : My dream older sister
- Cita : My Dream Partner
- Deasy : My Laugh Speaker
Mengingat KEPO dan
setahun kebersamaan di kontrakan banyak sekali pengalaman aneh yang muncul.
Katanya sih pengalaman buruk itu membekas lebih dalam. Bener juga. Tapi, asal
bisa diambil hikmahnya , akhirnya kita tetep bisa senyum-senyum mengingat semua
kemalangan itu.
Rentetan kemalangan mulai tercium sejak
kita melunasi biaya kontrak rumah 1 tahun.
Rumah itu awalnya belum jadi. Pemilik kontrakan, sebut saja Iva (nama
samaran) berjanji akan menyelesaikan pembangunan sebelum kita pindah. Janji
tinggal janji, sampai masa kontrak habis, rumah itu tetep nggak
selesai.
Inilah denah kontrakan kita, yang bersebelahan dan terhubung dengan rumah Umi
(orang tua bu Iva)
Keterangan :
Bagian berwarna pink
adalah ruangan yang dari awal sudah jadi
hijau adalah ruangan yang selesai dibangun
biru adalah ruangan
yang tidak pernah diselesaikan
abu-abu muda adalah rumah umi yang kita manfaatkan buat cuci piring karena kita
nggak punya wastafel
abu-abu tua adalah rumah umi yang sebenarnya lebih luas dan tidak perlu
digambarkan lebih detail.
Garis hitam di pojok
dan setengah lingkaran itu pintu. Beberapa ruang nyatanya tidak berpintu,
termasuk kamar mandi. Bayangkan sendiri saja apa jadinya setiap ada
'hajatan'
garis tebal diatas adalah pagar setinggi +
1 meter, pagar yang tidak sepenuhnya memagari, dan tidak berpintu
Waktu kita pindah
kekontrakan, parkiran belum jadi. Pasir dan material bangunan masih tertumpuk
di halaman depan. Jadi, setelah beres-beres di dalam, kita lanjut nguli.
Menggeser tumpukan batu dan pasir di halaman supaya motor bisa dinaikkan ke
teras dan dimasukkan ke ruang tamu.
Pembangunan yg
janjinya selesai sebelum kita pindah, malah baru dimulai setelah kita pindah.
Itupun tidak sampai selesai. Setiap kamar janjinya akan diberi kasur dan
lemari. Kita tagih susah sekali. Sampai kamar 2 harus rela beli kasur sendiri.
Sampai kita males berurusan dan berdebat dengan bu Iva tentang janji-janjinya.
Kita menyerah, pasrah saja.
Masalah nggak
selesai disitu. Meteran listrik yang jadi 1 dengan rumah Umi jadi masalah baru.
Bu Iva awalnya memang menyumbang beli token listrik. Tapi lama-lama tidak lagi.
Kita minta listriknya dipisah, lagi-lagi hasilnya nihil.
Lanjut tunggakan air
PDAM yang sampai angka jutaan rupiah dan hampir diputus. Kami terpaksa
melibatkan keluarganya Ovi. Sungguh kasian beliau harus berhadapan dengan bu
Iva.
Akhirnya semua
masalah teknis ini itu selesai juga dengan kerugian yang lumayan di pihak kita.
Tapi masalah nggak berhenti di situ. Yang selanjutnya berhubungan dengan teror
dan pencurian yang akan aku ceritakan di bagian lain. Nggak banyak yang tahu
tentang masalah ini. Kita sembunyikan dan berusaha menyelesaikan sendiri. Bukan
sok, tapi kalau orang lain tahu, terutama orang tua, pasti langsung
berkesimpulan PINDAH. Sebagian besar yg
rumahnya masih wilayah Jember pasti pulang ke rumah masing-masing. Beberapa yg
dari luar kota mungkin akan terpencar - pencar, karena mencari kos an yang masih banyak kamar kosong
di tengah tahun ajaran tidak mudah.
Karena itu kita
terus bertahan. karena kita tidak ingin berpisah..
Semoga persahabatan
ini dapat terus kita jaga, meski kita sekarang terpisah juga
waduh kayaknya itu bukan nama samaran lagi deh ca'...
BalasHapuspost terus tentang KEPO,ca'...i want more...
kan ga ad yg tau it samaran ap nggak.. mangkanya jgn bilang-bilang..
HapusOK, i want s'more
yg bikin ngakak"kamar mandi tidak berpintu"
BalasHapus:D... bsa dibayangkan bagaimana kita waktu "hajatan"..
aplgi kalo yg lgi menderita "keenceran'.. yekk
itu sih nasibmu wkwkwk
HapusCha.. aku tadi kyknya komen.. apa belum tak publish ya? (._. ) ( ._.)
BalasHapusmkasii ya Chaa.. aku belajar sesuatu dari postingan ini Cha.. yaituu.. 'sensor' :D
postingaku ttg kontrakan gk tak sensor blas nama pemilik kntrakan :))
hahaha, sama2.. kalo orangnya baik sih ga disensor ga pa2
Hapus