Rabu, 04 September 2013

EPILOG - Harry Potter 7

2 Setelah kejatuhan Voldemort dan Death Eater

Harry, Ron, Hermione dan Ginny duduk di ruang utama rumah keluarga Weasley, menatap setumpuk undangan. “Aku tidak menyangka kalian akan menikah secepat ini”, kata Harry sambil membolak - balik undangan, seperti ada sesuatu yang salah.

Ron dan Hermione hanya saling menatap lalu tersenyum, “Entahlah”, mereka berdua mengangkat bahu.
“Padahal kalian berdua yang lebih dulu berciuman, ha..”, kata
“Padahal kalian berdua yang lebih dulu berciuman, ha..”, kata Gorge pada Ginny dan Harry. Keduanya tersentak, saling pandang lalu mengalihkan pandangan dengan cepat.
Ginny cepat mengalihkan perhatian, “Kenapa foto kalian di undangan ini tidak bergerak?”. Pertanyaan Ginny membuat Harry sadar tentang suatu kesalahan yang dicarinya dari tadi.
“Karena itu undangan muggle biasa”, jawab Ron. Yang lain jadi bertanya – tanya.
“ Jadi, kami berdua sudah memutuskan akan mengadakan acara pernikahan yang 100% secara muggle, non sihir", Hermione menjelaskan. "Semua tamu undangan, muggle atau penyihir akan hadir di ruang yang sama. Semua kelengkapan dibuat dengan alat dan tangan manusia, semua foto tidak bergerak,..”
“Memangnya Mom dan Dad setuju?”, potong Ginny
“Dad? Oh jangan ditanya. Kau tahu sendiri dia seperti apa, Dad akan menikmatinya”, jawab George.
Lalu Mrs.Weasley?”, tanya Harry.
“Mom bilang, ini adalah penghormatan bagi Hermione, karena ia akan segera menjadi keluarga penyihir, bukan lagi keluarga muggle, maka tidak ada salahnya bila momen pergantian itu kita adakan secara muggle. Lagipula ini jarang terjadi”, jawab Ron sambil tersenyum memaksa.
“Nah kalian sudah paham? Jadi aku minta tolong kalian untuk menyebar undangan-undangan ini. Harry untuk orang-orang di kementrian, Ginny mengantar undangan ke Hogwarts dan George untuk kenalan kita di Diagon Alley. Sementara aku dan Ron akan mengantar surat ini kepada beberapa keluarga dekatku dan keluarga dekat Ron, sekalian memperkenalkan diri. Sisanya akan diantar lewat Pos. Ingat sejak mengantar undangan pun tidak ada sihir. Sapu terbang, apparate bahkan burung hantu tidak diijinkan”, Hermione tersenyum.
“Sekarang aku mohon kalian tulis nama kalian disini”. Harry, Ginny dan George menuliskan nama mereka di perkamen kecil yang sudah bertuliskan nama Ron dan Hermione.
“Ingat saat kita mendirikan Laskar Dumbledore? Perkamen ini juga sudah dimantrai, hanya saja mantra yang sekarang lebih kuat dan akan berdampak kutukan yang lebih parah jika kalian nekat menggunakan sihir. Jadi tolong patuhi Instruksinya”
“Apa kau sudah gila?”, Ginny menatap Hermione aneh.
“Hermione hanya terlalu bersemangat”, jawab Ron.
“Dan mungkin kerasukan Fred”, tambah George.
“Ada lagi seseorang yang akan aku perkenalkan. Dia sudah menunggu diluar, dan dia seorang muggle. Sebaiknya kalian tebiasa tidak memakai sihir dari sekarang. Karena dia yang akan mengurus segala keperluan pernikahan kami, kita akan sering bersama”, Hermione mengeluarkan Handphone dan mengetik sesuatu.
“Sejak kapan Hermione punya benda itu?”, tanya Ginny.
Sesaat kemudian seorang wanita muda berpakaian rapi dan elegan masuk ke ruangan, ”Selamat siang Mr. Weasley dan Miss Granger, serta para Bridesmaid. Perkenalkan saya Rosa, Professional event organizer yang ditunjuk oleh Hotel Bateaux London untuk memastikan penyelenggaraan pesta pernikahan Mr. Weasley dan Miss Granger berjalan sempurna dan penuh keajaiban”.
“Setahuku kita dilarang membuat kejaiban (magic),” sela George.



****

Catatan Perjalanan Pendaki Amatir

Saya adalah pendaki amatir yang seperti pendaki amatir lainnya sangat terpengaruh dengan novel dan film 5 cm. Sok - sok an pingin mendaki Mahameru, tapi sudah setengah mati hanya untuk mendaki Ijen. Semoga tulisan saya ini bermanfaat buat pendaki amatir lainnya dan teman - teman seperjuangan saya untuk dikenang.
Tulisan ini hanya berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan perkiraan amatir penulis

-----------------------------------------------

Saya dan teman-teman menginap di Bondowoso kota sejak sore hari 16 agustus 2013. Berangkat menuju ijen besoknya jam 02.50 wib bersepeda motor. Mengisi bensin dulu di pom bensin Tapen yang jaraknya sekitar 100 m dari belokan menuju Ijen. Diluar dugaan saya, jalan menuju ijen sebagian besar beraspal bagus. Langit dini hari juga indah bertabur bintang.



Kami baru sampai di Desa Sempol saat matahari sudah terbit. Artinya tidak akan sempat melihat blue fire. Blue fire nya ijen yg indah dan terkenal itu hanya terlihat menjelang matahari terbit. Pendaki harus mulai mendaki paling lambat sekitar jam 2, itu pun tergantung kecepatan jalannya. Yang punya tenda bisa menginap di lahan camping di sekitar pintu masuk Paltuding. Kalau tidak punya, perjalanan dari kota Bondowoso sekitar 2 jam naik sepeda motor. Lebih enak kalau bisa naik mobil. Naik sepeda motor harus hati-hati, karena katanya sepanjang jalan yg sebagian besar diapit sawah dan hutan itu rawan begal atau rampok atau preman. Gerombolan pendaki amatir wanita, sebaiknya tunggu subuh datang. Kecuali kalian beberapa wanita di gerombolan lelaki, bukan beberapa lelaki di gerombolan wanita. Sayapun agak menyesal, mungkin menyewa tour travel ijen akan lebih mudah buat kami (sedikit info : http://wisatakawahijen.com/paket-kawah-ijen-blue-fire-tour/)