Orang bijak berkata
- Kamu adalah apa yang kamu pikirkan-
I'm a child, moslem, student, reader, wizard,
fangirl, writer, traveller, mommin, midwife,
Ya, selamat, aku
baru saja mencitrakan diri sebagai midwife/bidan.
Sebenarnya aku tidak
ingin memasukkan bidan, ingginnya teacher (guru/dosen).
Tapi kenapa sekarang
malah jadi bidan di rumah sakit??
Ceritanya panjang...
Setelah aku lulus D3
kebidanan, aku benar-benar tidak ingin jadi bidan (pelayanan kesehatan).
Lanjutlah aku kuliah di D4 bidan pendidik. Banyak belajar tentng pendidikan
semakin memantapkan niat untuk menjadi pendidik saja (dosen). Lulus D4 pada
september 2014, aku berniat hanya akan mendaftar kerja di Institusi Pendidikan.
Tapi tentu saja, fresh graduate seperti aku tidak akan melewatkan seleksi CPNS
pelamar umum yang sejak tahun itu memakain sistem CAT dan dipanitiai pusat.
Dengan begitu sangat meminimalisir praktek suap dan kecurangan lain.
Sesuai tujuan awal
aku hanya akan mendaftar di institusi pendidikan. Aku pun mencoba daftar di
formasi kementrian kesehatan dengan aloksi penempatn di Poltekkes Malang dan
Poltekkes Yogyakarta. Tapi sayang sekali, NIK ku tidak bisa dipakai entah
kenapa. Kuikuti prosedur pengaduan via email, tapi tidak mendapat balasan
sampai penutupan pendaftaran. Ya sudahlah, aku tidak terlalu kecewa, karena
sebenarnya saat itu ijazah D4 ku pun belum keluar. Hanya ada surat keterangan
lulus, yang katanya tidak bisa dipakai untuk mendaftar seleksi CPNS.
Aku sempat tergoda
untuk mendaftar CPNS dengan ijazah D3, karena banyak temanku yang ikut dengan
ijazah D3. Tapi aku pikir lagi, Aku kan ingin jadi dosen waktu itu...
Akhirnya, aku wisuda
dan mendapat ijazah. Mama menyuruhku mendaftar CPNS lagi dg ijazah D4. Sebenarnya sudah agak
males, karena NIK ku terakhir kali tidak bisa dipakai, pasti formasi yang ada
bidan pelayanan, dan belum tentu ada formasi yang D4 kebidanan. Kalau harus
jadi bidan pelayanan, aku nggak mau terlalu jauh dari rumah, harus bisa
sering-sering pulang. Saat itu sudah tidak banyak kota yang masih membuka
pendaftaran,bahkan beberapa kota sudah selesai ujian. Ternyata ada satu formasi
yang pas sekali. Di kabupaten Malang
butuh 1 bidan D4 untuk ditempatkan di RSUD Lawang. Aku coba daftar, ternyata
NIK ku tiba-tiba sudah bisa digunakan.
Setelah daftar
online, aku harus mengirim berkas. Sayangnya posedur legalisir ijazah di FK UNS
lama sekali. Belum lagi transkrip nilai tidak otomatis kita dapatkan. Harus pengajuan dan menunggu lagi 1
bulan. Pada hari batas terakhir cap pos
pengiriman berkas akhirnya aku nekat saja, mengirim fotocopy ijazah yang belum
dilegalisir, kartu hasil studi/transkrip sementara, dan surat pernyataan bahwa
dokumen sedang dalam proses. Kalau memang berkasku tidak diloloskan ya
sudah. Aku juga tidak akan mendaftar
untuk formasi yang lain.
Proses seleksi
berkas lama sekali keluar hasilnya. Selama menunggu aku mengirim lamaran ke
beberapa akademi kebidanan di Malang dan Surabaya, ikut pelatihan mengajar,
ikut tes TOEFL untuk mendaftar seleksi
beasiswa S2 dan ikut tes S2. Aku berusaha bisa jadi dosen. Tapi sayang,
lamaranku tidak ada yang memanggil, seleksi beasiswa dan S2 tidak ada yang
lolos. Lalu kemudian aku melihat pengumuman di website BKD Kab.Malang,
Alhamdulillah berkasku yang nekat itu lolos.
Singkat cerita, aku
ikut tes, nilaiku 358. tidak lebih tinggi dari temanku yang tidak lolos di
seleksi CPNS Surabaya. Tapi siapa sangka pengumuman dua bulan kemudian, aku
ternyata lolos. Meski formasi yang dibutuhkan hanya 1 orang ternyata yang ikut
tes untuk formasi ini hanya 6 orang. Kalau aku ikut tes dikota lain yang lebih
banyak peminatnya, seperti Surabaya, Banyuwangi atau Kota Malang, mungkin aku
tidak akan lolos. Apalagi kalau ikut formasi nasional di Kemenkes / Poltekkes,
mungkin nilaiku ada di urutan ratusan.
Aku sungguh merasa
kelolosanku adalah keberuntungan. Tidak, tidak ada yang namanya keberuntungan,
inilah doa mama, takdir Tuhan, jalan yang Allah pilihkan. Kalau NIK ku tidak
error waktu mendaftar CPNS formasi Kemenkes, aku tidak akan bisa mendafatar di CPNS
kabupaten malang. Kalau formasi kab. Malang diumumkan lebih awal pastilah
ijazahku belum keluar atau sainganku lebih banyak. Kalau tidak ada formasi D4
akupun tidak akan jadi mendaftar. Kalau aku diterima kerja di akbid atau lolos
seleksi S2 atau beasiswa, aku pasti tidak akan ikut tes CPNS meskipun berkasku
lolos. Kombinasi error, jadwal dari Panselnas CPNS, kegagalan dalamlamaran
kerja dan tes S2 membawaku di posisi sekarang.
Sekarang setelah
menjadi 'bidan beneran' aku akan berusaha berpikir dan mencitrakan diri menjadi
bidan yang baik dan mencintai apa yg aku kerjakan. Selain itu,tetap menjaga
mimpi-mimpi lamaku menjadi pendidik. Karena aku yakin mimpi yang baik datangnya
dari Allah swt. Jika Allah sudah menanmkan mimpi ini, pasti Ia memberikan jalan
Nya.
Yang kita anggap
baik belum tentu adalah yang terbaik menurut Allah swt, kita belum tahu apa
rencanaNya dibalik jalan yang telah Ia berikan.
Kaa mau bertanya jadi lulusan D4 bisa daftar CPNS?
BalasHapus