Minggu, 14 Juni 2015

Pencitraan Baru

Orang bijak berkata - Kamu adalah apa yang kamu pikirkan-

I'm a child, moslem, student, reader, wizard, fangirl, writer, traveller, mommin, midwife,

Ya, selamat, aku baru saja mencitrakan diri sebagai midwife/bidan.
Sebenarnya aku tidak ingin memasukkan bidan, ingginnya teacher (guru/dosen).
Tapi kenapa sekarang malah jadi bidan di rumah sakit??

Ceritanya panjang...
Setelah aku lulus D3 kebidanan, aku benar-benar tidak ingin jadi bidan (pelayanan kesehatan). Lanjutlah aku kuliah di D4 bidan pendidik. Banyak belajar tentng pendidikan semakin memantapkan niat untuk menjadi pendidik saja (dosen). Lulus D4 pada september 2014, aku berniat hanya akan mendaftar kerja di Institusi Pendidikan. Tapi tentu saja, fresh graduate seperti aku tidak akan melewatkan seleksi CPNS pelamar umum yang sejak tahun itu memakain sistem CAT dan dipanitiai pusat. Dengan begitu sangat meminimalisir praktek suap dan kecurangan lain.
Sesuai tujuan awal aku hanya akan mendaftar di institusi pendidikan. Aku pun mencoba daftar di formasi kementrian kesehatan dengan aloksi penempatn di Poltekkes Malang dan Poltekkes Yogyakarta. Tapi sayang sekali, NIK ku tidak bisa dipakai entah kenapa. Kuikuti prosedur pengaduan via email, tapi tidak mendapat balasan sampai penutupan pendaftaran. Ya sudahlah, aku tidak terlalu kecewa, karena sebenarnya saat itu ijazah D4 ku pun belum keluar. Hanya ada surat keterangan lulus, yang katanya tidak bisa dipakai untuk mendaftar seleksi CPNS.
Aku sempat tergoda untuk mendaftar CPNS dengan ijazah D3, karena banyak temanku yang ikut dengan ijazah D3. Tapi aku pikir lagi, Aku kan ingin jadi dosen waktu itu...
Akhirnya, aku wisuda dan mendapat ijazah. Mama menyuruhku mendaftar CPNS  lagi dg ijazah D4. Sebenarnya sudah agak males, karena NIK ku terakhir kali tidak bisa dipakai, pasti formasi yang ada bidan pelayanan, dan belum tentu ada formasi yang D4 kebidanan. Kalau harus jadi bidan pelayanan, aku nggak mau terlalu jauh dari rumah, harus bisa sering-sering pulang. Saat itu sudah tidak banyak kota yang masih membuka pendaftaran,bahkan beberapa kota sudah selesai ujian. Ternyata ada satu formasi yang pas sekali.  Di kabupaten Malang butuh 1 bidan D4 untuk ditempatkan di RSUD Lawang. Aku coba daftar, ternyata NIK ku tiba-tiba sudah bisa digunakan.
Setelah daftar online, aku harus mengirim berkas. Sayangnya posedur legalisir ijazah di FK UNS lama sekali. Belum lagi transkrip nilai tidak otomatis kita  dapatkan. Harus pengajuan dan menunggu lagi 1 bulan.  Pada hari batas terakhir cap pos pengiriman berkas akhirnya aku nekat saja, mengirim fotocopy ijazah yang belum dilegalisir, kartu hasil studi/transkrip sementara, dan surat pernyataan bahwa dokumen sedang dalam proses. Kalau memang berkasku tidak diloloskan ya sudah.  Aku juga tidak akan mendaftar untuk formasi yang lain.
Proses seleksi berkas lama sekali keluar hasilnya. Selama menunggu aku mengirim lamaran ke beberapa akademi kebidanan di Malang dan Surabaya, ikut pelatihan mengajar, ikut tes TOEFL  untuk mendaftar seleksi beasiswa S2 dan ikut tes S2. Aku berusaha bisa jadi dosen. Tapi sayang, lamaranku tidak ada yang memanggil, seleksi beasiswa dan S2 tidak ada yang lolos. Lalu kemudian aku melihat pengumuman di website BKD Kab.Malang, Alhamdulillah berkasku yang nekat itu lolos.
Singkat cerita, aku ikut tes, nilaiku 358. tidak lebih tinggi dari temanku yang tidak lolos di seleksi CPNS Surabaya. Tapi siapa sangka pengumuman dua bulan kemudian, aku ternyata lolos. Meski formasi yang dibutuhkan hanya 1 orang ternyata yang ikut tes untuk formasi ini hanya 6 orang. Kalau aku ikut tes dikota lain yang lebih banyak peminatnya, seperti Surabaya, Banyuwangi atau Kota Malang, mungkin aku tidak akan lolos. Apalagi kalau ikut formasi nasional di Kemenkes / Poltekkes, mungkin nilaiku ada di urutan ratusan.
Aku sungguh merasa kelolosanku adalah keberuntungan. Tidak, tidak ada yang namanya keberuntungan, inilah doa mama, takdir Tuhan, jalan yang Allah pilihkan. Kalau NIK ku tidak error waktu mendaftar CPNS formasi Kemenkes, aku tidak akan bisa mendafatar di CPNS kabupaten malang. Kalau formasi kab. Malang diumumkan lebih awal pastilah ijazahku belum keluar atau sainganku lebih banyak. Kalau tidak ada formasi D4 akupun tidak akan jadi mendaftar. Kalau aku diterima kerja di akbid atau lolos seleksi S2 atau beasiswa, aku pasti tidak akan ikut tes CPNS meskipun berkasku lolos. Kombinasi error, jadwal dari Panselnas CPNS, kegagalan dalamlamaran kerja dan tes S2 membawaku di posisi sekarang.
Sekarang setelah menjadi 'bidan beneran' aku akan berusaha berpikir dan mencitrakan diri menjadi bidan yang baik dan mencintai apa yg aku kerjakan. Selain itu,tetap menjaga mimpi-mimpi lamaku menjadi pendidik. Karena aku yakin mimpi yang baik datangnya dari Allah swt. Jika Allah sudah menanmkan mimpi ini, pasti Ia memberikan jalan Nya.


Yang kita anggap baik belum tentu adalah yang terbaik menurut Allah swt, kita belum tahu apa rencanaNya dibalik jalan yang telah Ia berikan.


1 komentar: