Tahu kan tentang
arisan? Menurutku alasan suatu komunitas mengadakan arisan, selain soal uang,
adalah untuk mengikat anggotanya. Ya , begitu satu orang menang, semua orang
harus menang. Dan mau tidak mau semua orang, yang sudah menang dan yang belum
menang, harus kumpul lagi. Karena itu
ada arisan keluarga, PKK, institusi, kelas dll
Yang lucu adalah, secara tidak sengaja terbentuk suatu sistem 'arisan' di antara aku dan sahabat-sahabatku (sebut saja KEPO). Kami semua ada 10 orang. Sejak kuliah, kami terbiasa urunan untuk merayakan ulang tahun salah seorang. Alasannya sesederhana 'biar murah'. Mulai dari kue dan kado, semuanya urunan *yang ulang tahun ga bondo?*.Terus sejak kapan acara ultah murah meriah ini jadi arisan? Entahlah.. Seiring perkembangan waktu, 10 orang ini terpisah mengejar mimpinya masing-masing setelah lulus di pertengahan tahun. Kewajiban moral setiap anggotanya untuk tetap merayakan anggota yang belum berulang tahun pada tahun itu. Jadi seperti arisan, Arisan ulang tahun. Kumpul, chit chat, setor uang, mengundi pemenangnya. Bedanya, pemenangnya sudah pasti yang ulang tahun :D
Aku pribadi
bersyukur, bisa tanpa sadar terbentuk kultur aneh macam ini. Karena, mau tidak
mau akan selalu ada alasan untuk kumpul, dan bertemu setiap ada yang ulang
tahun. Fardu kifayah hukumnya. Karena kesibukan masing - masing nggak semua
bisa ikut merayakan, dan seringkali baru bisa merayakan di atas tanggal ultah
yang sebenarnya. Tapi nggak papa, The most important thing is gathering
*ngeles*
Hal yang nggak umum
juga dari ritual ini adalah nominal uangnya. Sebenarnya agak memalukan bahwa
nominal yang kami keluarkan per orangnya sangat sedikit. Meskipun bersepuluh sering
kali kado kami kalah dari orang yang ngado sendirian *terutama pacar*. Tapi nggak
apa-apa, apalah arti sebuah barang, the most important thing is our true heart
*super ngeles banget*. Seperti ibadah, nggak apa-apa yang sederhana , sebentar
yang penting istiqomah dan berkelanjutan.
Dengan sistem
urunan, perasaan 'wajib' lebih terikat. Kalau ngado sendiri-sendiri,
kemungkinannya lebih besar untuk terputus. Misal pas nggak sempet atau alasan
lainnya A nggak ngado B, nanti B juga nggak ngado A, karena A dan B nggak
kado-kado an C malah nggak dapat kado dari A dan B. Hmmm.. Kalau barengan, tetek
bengek masalah cari kado dan bikin event bisa dipikirkan bareng, ditanggung
bareng, meminimalisir segala keterbatasan dan hal tak terduga lainnya.
Kelangsungannya lebih terjaga, begitu seorang yang ultah pertama kali di suatu
tahun dirayakan, sampai akhir tahun semua harus dirayakan. Kewajiban 10 orang.
Hampir setiap bulan
ada aja yang ulang tahun, karena jumlah kita 10 orang. Jadi ada aja yang
diomongin tentang ini, sampai kehabisan ide surprise, karena gerak geriknya sudah kebaca. Bongkar pasang grup ulang tahun di WhatsApp. Saking seringnya,
yang ulang tahun sudah bisa menduga, kapan dan berapa nilai nominalnya, kisarannya ya segitu-segitu aja. Kehabisan ide mau
ngado apa, perkembangannya sekarang jadi blak-blak an nanya pingin dikado apa?
Hmmm..
Aku berharap tradisi
unik ini bisa bertahan terus, bayangkan sampai 15 tahun lagi, dengan keluarga
dan anak, kita masih kumpul buat ulang tahun. Kayak anak muda banget kan....
Setidaknya dalam satu tahun ada 10 kali kesempatan, alasan dan 'paksaan' untuk
berkumpul :)
Saranghae :D
Ini bner2 kepo bgt ya Ca'...
BalasHapushahaha, iya bgt lah :p
HapusKultur yang sangat membumi alias kere. hahaha.. Tapi layak dipertahankan
BalasHapuswkwkwk, siap dipertahankan
Hapus