Banyak hal bisa
terjadi sebelum jalan-jalan. Terutama saat merencanakan jalan bareng-bareng.
Kepentingan berbeda tiap orang yang kita nggak bisa protes. But, Even The Most Failed Trip Never Gone Bad.
My 2nd most failed trip goes to 'A Trip To
Menjangan'.
Rencana ini hanya
diawali dari mengajak teman menginap di Jember, karena kasihan dia nggak dapat
tiket mudik Idul Adha. Ternyata ada juga
temannya kakak yang berencana sama karena bernasib sama. Mulai kita mikir, ini mau
diajak main kemana, naik apa pula. Sebagai orang Jember, jujur aku belum bisa
membanggakan wisatanya Jember. Rasanya nggak worth it jauh-jauh dari Malang dan Surabaya kalau cuma ketemu pantai seperti Papuma dan Payangan. I'm so sorry Jember
Berhubung sudah
terkumpul 5 orang di Jember (termasuk
adek ku) muncullah ide snorkeling ke Menjangan via Banyuwangi. Ada 2 pilihan untuk sewa boat ke Menjangan, privat boat dengan kapasitas 10 orang dan sharing boat minimal 2 orang pasti berangkat.
Secara harga, sewa privat boat lebih murah jika bisa sampai 10 orang, waktunya juga lebih fleksible. Mulailah kita menyebar jala racun jalan-jalan. Seperti
biasa, ada beberapa yang nggak mau, sedikit yang mau, dan buanyak yang ambigu.
Sayanganya rencana ini gagal. Temen-temen yang
cancel lebih banyak dari temen-temen yang
join. Rencana pun berubah jadi muter-muter Jember saja.
H-2 tiba-tiba ada
rombongan lain lagi yang mengajak patungan sewa privat boat ke Menjangan.
Semangat lagi deh, mulai cari massa lagi sampai terkumpul 9 orang. Eh,
rombongan mereka malah membatalkan diri H-1 dengan alasan yang meeh. Cari member
pengganti ke 8 penjuru mata angin susahnya minta ampun. Apa ini konspirasi
semesta menyuruh kita nggak usah
berangkat?? Tapi, Ekspektasi sudah tinggi, terlanjur bilang kanan-kiri.
Meskipun banyak yang berhenti, mau gimana lagi? The
show must go on !!
Sabtu 10 sept 2016
sekitar jam 09.00 berangkatlah 4 orang dari Malang menuju Jember. Ditengah
perjalanan dipaksa mampir ke rumah salah satu teman di Wuluhan, salah satu kecamatan di Jember Selatan. Nanggung banget
ya sudah sampai Wuluhan nggak sekalian ke pantai Selatan. Jadilah kita
berangkat ke pantai Payangan jam 16.30. Katanya sih mau ngejar sunset. Sampai sana sudah nyaris ketinggalan sunsetnya karena ternyata masih
harus jalan kaki naik bukit domba. Aduh, Hayati lelah bang, ini baru sampe dari
Malang. Dengan seluruh tenaga tersisa buru-buru menaiki tangga, foto bentar,
lari lagi, foto lagi, lari lagi. Begitu mataharinya sudah menghilang, bingung
deh turunnya, gelap dan horor.
Pulang dari payangan
mampir ke warung es susu. Yang dibayangkan warungnya berisi aneka racikan susu
seperti yang banyak di Solo. Ternyata, yang judulnya susu cuma susu coklat.
Belum lagi setelah sampai di rumah dikomentarin ibunya temen, karena es nya pake pewarna
merah banget. Hehehe, udah kayak anak SD ketahuan beli mie lidi. Rasa es nya, jangan
ditanya failed to the max.
Es yang gagal tidak
menyurutkan niat untuk lanjut keliling kota Jember. Lanjut kita menuju kafe
kolong yang terkenal. Beneran lho
terkenal, pernah dibahas di detik travel dan masuk tv, sepertinya. Kafe kolong
ini beneran ada di kolong jembatan, sebelah-sebelahan sama sungai, kalau hujan
bubar karena takut kebanjiran :p *ngaco*. Untungnya nggak bau dan tempatnya cozy banget. Sepertinya nggak ada yang failed di sini. Oh ade sih, nggak ada mas-mas
ganteng yang nyanyi live buat kita hehehe.
Minggu 10 Sept 2016
sekitar jam 05.00 berangkatlah 5 orang yang tersisa dan 1 orang sopir, dari Jember
menuju Banyuwangi. Inilah tujuan utama kita, snorkeling ke Menjangan Yeaay !!
Katanya sharing boat berangkat jam 08.00 tepat dari Watudodol. Kita sampai Watudodol sekitar jam 09.00 dan harus menunggu sampai jam 11.00 sampai akhirnya
berangkat. Rugi deh bangun pagi.
Tamu di boat kita
ada 9 orang. 5 orang kita, satu couple yang bikin envy asal Surabaya dan satu couple yang nggak bikin envy asal
India. Mungkin karena terlalu siang, hanya 2 spot snorkeling yang didatangi. Tapi itupun
sudah membuat kita capek berenang. Berenang? Ngambang sih lebih tepatnya. Melihat
bawah lautnya Menjangan mengobati sebelnya di cancel banyak orang dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress untuk satu bulan kedepan. We got the Vitamin Sea. Nothing can be considered failed
about nature's beauty.
Harap maklum kalau fotonya tak seindah aslinya
Namanya vitamin
harus diminum, termasuk vitamin sea ini.
Nggak bisa dihitung sudah berapa kali terpaksa menelan air laut. Apalagi waktu berusaha
foto tanpa pelampung supaya fotonya keren. Berbekal kemampuan renang dengan
nilai 0.5, aku nekat lepas pelampung. Katanya tinggal tahan nafas aja.
Tiba-tiba aku didorong supaya lebih kebawah mendekati karang-karangnya. Nggak lama,
nafasku habis. Mau ke permukaan baru inget aku nggak bisa renang. Mau berdiri
ternyata kaki nggak kuat didorong ombak. Tarik nafas lewat mulut yang masuk
air. Oh, gitu toh rasanya tenggelam. Untungnya nggak sampai tenggelam beneran
sudah ditarik ke permukaan. Pasang pelampung lagi, aman deh. Yang nggak aman
itu fotonya. Setelah sampai di Watudodol lagi, baru sadar, semua foto momen
dimana kameranya dipegang mas guide yang gendut nggak ada! Termasuk foto ku yang
sok bisa renang. Huaaaa nangis air asin sak ikan-ikannya T.T
Ada aja sebel-sebel
lucu selama traveling. Kalau nggak sebel
nggak unforgetable.
Kalau nggak ribet,
nggak nggreget.
Menyesal? Nggak
lah.. *asal nggak liat isi dompet*
Have you ever regret traveling somewhere??
Herannya, trip yang
diawali dengan ribetnya cari partner jalan buat menuhin kuota ditutup dengan, 'kok aku nggak
diajak?'
Ah.. Klise..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar