Rabu, 04 Maret 2015

Lihat Lebih Dekat : 2

Hatiku sedih, hatiku gundah, tak ingin pergi berpisah
Hatiku bertanya, hatiku curiga, mungkinkah ku temui kebahagiaan seperti disini
Sahabat yang slalu ada, dalam suka dan duka (2x)

Pergilah sedih, pergilah resah, jauhkanlah aku dari salah prasangka
Pergilah gundah , jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat, dan ku bisa menilai lebih bijaksana..

Sherina - Lihat lebih dekat, yang mengiringi perjalanan pertamaku ke Solo. Yang menginspirasi penulisan Lihat lebih dekat pertama kali.

Sebentar lagi perjalanan kedua ku dimulai, masih tetap lagu yang sama, kali ini aku akan ke Malang. Secara jarak, Malang memang dekat, tapi kali ini lebih dari sekedar pindah kota.

Selain perpindahan kota, aku juga akan mengalami perpindahan dunia sekolah ke dunia kerja, dunia orang dewasa yang berusaha ku tunda dengan kuliah D4 dan S2. Dasar aku orangnya gampang galau, banyak sekali yang aku galau kan dari perpindahan ini. Bagaimana beban kerjanya? Apakah aku masih bisa mempertahankan idealisme ku? Atau hanya akan terbawa arus? Bagaimana lingkungan pergaulannya? Kepada siapa aku curhat? Apakah aku bisa mengahadapi semua masalah seperti orang dewasa? Dan menyadari bahwa yang bisa menyelesaikan masalahmu adalah dirimu sendiri?


Aku sangat amat bersyukur, bisa diterima bekerja menjadi CPNS, bidan di rumah sakit. Tapi bukan berarti tanpa kegalauan. Menjadi bidan beneran adalah hal yang diluar comfort zone ku dan sekaligus memasukkanku ke comfort zone yang lain. Aku nggak terlalu suka pelayanan. Comfort zone ku mengajar. Tapi nggak ada yang menyangkal bahwa PNS dicari-cari karena menawarkan sebuah comfort zone juga. Gaji yang terus menerus, cukup, kenaikan pangkat yang pasti. Akan semakin sedikit dorongan mengembangkan diri. Aku takut menjadi bidan ala kadarnya, berorientasi harta, membenci pekerjaannya, dan ilmunya itu itu saja.

Aku percaya Allah memberikan jalan ini sebagai yang terbaik. Jadi aku harus melihat segalanya lebih dekat. Setelah masuk ke suatu comfort zone , pilihan ada di tangan diri sendiri untuk keluar atau santai di dalam. Jangan puas dan berhenti menantang diri.

Hai Rosa, diriku sendiri yang sedang berada si comfort zone :)
Masih ingat dengan mimpi-mimpimu? Untuk tidak terjebak di comfort zone mu?
Ingat hutangmu ke Mama, kamu harus lanjut S2. Ijin belajar atau tugas belajar, terserah.  Ingat cita-cita FK UNAIR yang membawamu kesini. Ingat senangnya kuliah, ribetnya tugas akhir dan bahagianya wisuda. Ingat nikmatnya suasana kampus. Cari tau, cari jalan, Insya Allah akan ada jalan. Setelah 2 tahun kerja, kamu harus tahu akan dibawa kemana mimpi ini. 
Ingat keinginanmu belajar bahasa ke 3. kamu bilang bahasa itu kunci membuka jendela dunia, jangan ngomong doang dong!!! Belajar. Kan kamu udah punya gaji, udah punya uang sendiri buat bayar les. Mau alasan apa lagi?? Uang jangan cuma buat seneng-seneng. Bahkan dalam tahun pertama kerjamu, kamu sudah harus mulai realisasi mimpi ini.
Ingat MaternMom, buah hatimu. Berkumpullah bersama orang yang peduli, bergerak dan ikhlas. Seberapapun sibuknya kamu, jangan pernah lepaskan kerelawananmu di MaternMom. Kepekaan hati tidak datang sendiri, dia ada jika sering berbagi. Jangan jadi bidan greedy. Setelah 1, 2, 3 bahkan 10 tahun masa kerjamu, MaternMom harus tetap ada, berkembang dan kamu jadi bagian perkembangannya seterusnya.

Ini sudah di upload. Jadi jangan pura-pura lupa. Pura-pura datanya nggak ada. Tengok lagi, supaya ada rasa malu, supaya ada rasa iri, pada semangatmu yang masih tinggi.


2 komentar:

  1. Ayo kita saling mengingatkan kalau ada yang lupa dengan cita-cita kita yang sebenarnya.

    BalasHapus