Hatiku sedih, hatiku
gundah, tak ingin pergi berpisah
Hatiku bertanya, hatiku curiga,
mungkinkah ku temui kebahagiaan seperti disini
Sahabat yang slalu
ada, dalam suka dan duka (2x)
Pergilah sedih,
pergilah resah, jauhkanlah aku dari salah prasangka
Pergilah gundah ,
jauhkan resah
Lihat segalanya
lebih dekat, dan ku bisa menilai lebih bijaksana..
Sherina - Lihat
lebih dekat, yang mengiringi perjalanan pertamaku ke Solo. Yang menginspirasi
penulisan Lihat lebih dekat pertama kali.
Sebentar lagi
perjalanan kedua ku dimulai, masih tetap lagu yang sama, kali ini aku akan ke
Malang. Secara jarak, Malang memang dekat, tapi kali ini lebih dari sekedar
pindah kota.
Selain perpindahan
kota, aku juga akan mengalami perpindahan dunia sekolah ke dunia kerja, dunia
orang dewasa yang berusaha ku tunda dengan kuliah D4 dan S2. Dasar aku orangnya
gampang galau, banyak sekali yang aku galau kan dari perpindahan ini. Bagaimana
beban kerjanya? Apakah aku masih bisa mempertahankan idealisme ku? Atau hanya
akan terbawa arus? Bagaimana lingkungan pergaulannya? Kepada siapa aku curhat?
Apakah aku bisa mengahadapi semua masalah seperti orang dewasa? Dan menyadari
bahwa yang bisa menyelesaikan masalahmu adalah dirimu sendiri?
Aku sangat amat
bersyukur, bisa diterima bekerja menjadi CPNS, bidan di rumah sakit. Tapi bukan
berarti tanpa kegalauan. Menjadi bidan beneran adalah hal yang diluar comfort zone ku dan sekaligus memasukkanku ke comfort zone yang lain. Aku nggak terlalu suka
pelayanan. Comfort zone ku mengajar.
Tapi nggak ada yang menyangkal bahwa PNS dicari-cari karena menawarkan sebuah comfort zone juga. Gaji yang terus menerus,
cukup, kenaikan pangkat yang pasti. Akan semakin sedikit dorongan mengembangkan
diri. Aku takut menjadi bidan ala kadarnya, berorientasi harta, membenci
pekerjaannya, dan ilmunya itu itu saja.
Aku percaya Allah
memberikan jalan ini sebagai yang terbaik. Jadi aku harus melihat segalanya
lebih dekat. Setelah masuk ke suatu comfort
zone , pilihan ada di tangan diri sendiri untuk keluar atau santai di
dalam. Jangan puas dan berhenti menantang diri.
Hai Rosa, diriku
sendiri yang sedang berada si comfort zone
:)
Masih ingat dengan
mimpi-mimpimu? Untuk tidak terjebak di comfort
zone mu?
Ingat hutangmu ke
Mama, kamu harus lanjut S2. Ijin belajar atau tugas belajar, terserah. Ingat cita-cita FK UNAIR yang membawamu
kesini. Ingat senangnya kuliah, ribetnya tugas akhir dan bahagianya wisuda.
Ingat nikmatnya suasana kampus. Cari tau, cari jalan, Insya Allah akan ada
jalan. Setelah 2 tahun kerja, kamu harus tahu akan dibawa kemana mimpi
ini.
Ingat keinginanmu
belajar bahasa ke 3. kamu bilang bahasa itu kunci membuka jendela dunia, jangan
ngomong doang dong!!! Belajar. Kan kamu udah punya gaji, udah punya uang
sendiri buat bayar les. Mau alasan apa lagi?? Uang jangan cuma buat
seneng-seneng. Bahkan dalam tahun pertama kerjamu, kamu sudah harus mulai
realisasi mimpi ini.
Ingat MaternMom,
buah hatimu. Berkumpullah bersama orang yang peduli, bergerak dan ikhlas.
Seberapapun sibuknya kamu, jangan pernah lepaskan kerelawananmu di MaternMom.
Kepekaan hati tidak datang sendiri, dia ada jika sering berbagi. Jangan jadi
bidan greedy. Setelah 1, 2, 3 bahkan 10
tahun masa kerjamu, MaternMom harus tetap ada, berkembang dan kamu jadi bagian
perkembangannya seterusnya.
Ini sudah di upload.
Jadi jangan pura-pura lupa. Pura-pura datanya nggak ada. Tengok lagi, supaya
ada rasa malu, supaya ada rasa iri, pada semangatmu yang masih tinggi.
Ayo kita saling mengingatkan kalau ada yang lupa dengan cita-cita kita yang sebenarnya.
BalasHapusYups eonni :))
Hapus